laprak modul 1
1. Penentuan Karakteristik Alat Ukur
2. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser secara Seri
3. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser secara Paralel
No. |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I Total (A)
|
V Total (V) |
1.
|
Xa |
220
(P) |
250 |
240 |
0,05 |
12 |
Xb |
550
(P) |
500 |
600 |
0,02 |
12 |
|
Xc |
1000
(T) |
1000 |
1200 |
0,01 |
12 |
|
2.
|
Xa |
1000
(P) |
1000 |
1200 |
0,01 |
12 |
Xb |
1500
(P) |
1500 |
1500 |
0,008 |
12 |
|
Xc |
2000
(T) |
2000 |
2000 |
0,006 |
12 |
4. Pengukuran
Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
Rs (Ω) |
Rx Multimeter (Ω) |
Rx Terhitung (Ω) |
R toleransi (%) |
25 |
11 |
10,97 |
0,273% |
1. Mengamati dan Memahami Simbol serta Data
dari Alat Ukur
a.
Ambil alat ukur seperti dibawah ini:
•
Voltmeter (model 2011)
•
Amperemeter (model 2013)
b.
Amati simbol dan data yang tertera pada alat ukur
tersebut.
c.
Gambarkan dan artikan simbol serta data tersebut dan
tuliskan karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.
2.Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan
Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri
a.
Susun rangkaian seperti gambar 1.4
b.
Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ
menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera
pada jurnal praktikum.
c.
Gunakan DC power
supply sebesar 12V.
d.
Hidupkan power
supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e.
Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan
potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 1.4.
Rangkaian Seri
3.Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan
Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Paralel
a.
Susun rangkaian seperti gambar 1.5
b.
Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ
menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera
pada jurnal praktikum.
c.
Gunakan DC power supply sebesar 12V.
d.
Hidupkan power
supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e.
Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan
potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 1.5. Rangkaian Paralel
4. Pengukuran
Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
a.
Susun rangkaian seperti gambar 1.6
b.
Hubungkan power
supply 5V ke terminal input pada jembatan wheatstone.
c.
Hubungkan Ampermeter pada rangkaian sebesar 0-100mA.
d.
Hubungkan Voltmeter pada rangkaian dengan multimeter.
e. Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3 sebesar 220 Ω pada jembatan wheatstone.
f.
Kemudian hubungkan masing-masing R2 ke Rv2 dan R4 ke
Rv1 pada potensiometer.
g.
Hidupkan power
supply, atur nilai resistansi pada R4 hingga nilai tegangan menunjukkan
angka 0 pada multimeter.
h.
Catat nilai arus yang tertera pada Amperemeter,
kemudian matikan power supply.
i.
Ukur nilai resistansi R4 dan R2 pada potensiometer
menggunakan multimeter kemudian catat nilainya pada tabel 4.
Gambar 1.6.
Rangkaian Jembatan Wheatstone
1. Percobaan 2 : Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri
Analisis Karakteristik Alat Ukur dalam Rangkaian DC
A. Voltmeter
- Mengukur tegangan listrik antara dua titik dalam rangkaian.
- Dihubungkan paralel dengan komponen yang diukur.
- Memiliki hambatan dalam yang besar untuk menghindari pengaruh arus rangkaian.
B. Amperemeter
- Mengukur arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
- Dihubungkan seri dengan komponen yang diukur.
- Hambatan internal sangat kecil agar tidak mempengaruhi arus.
C. Ohmmeter
- Mengukur hambatan listrik dalam rangkaian.
- Digunakan saat rangkaian tidak dialiri arus.
- Berdasarkan hukum Ohm (R = V/I), tersedia dalam versi analog dan digital.
D. Potensiometer
- Resistor variabel dengan tiga terminal (V_in, GND, V_out).
- Berfungsi sebagai pembagi tegangan dengan output yang dapat diatur.
- Digunakan dalam kontrol volume, kecerahan, dan kecepatan motor DC.
E. Rheostat
- Resistor variabel dengan dua terminal.
- Mengatur arus dalam rangkaian dengan mengubah resistansi.
- Digunakan dalam kontrol daya, seperti kecepatan motor dan intensitas cahaya.
Dalam rangkaian seri, arus tetap sama di setiap komponen, sedangkan tegangan terbagi sesuai dengan hambatan. Jika tahanan geser meningkat, arus akan menurun, dan jika tahanan geser menurun, arus meningkat. Tahanan geser digunakan untuk mengatur arus total dengan mengubah nilai hambatan, sedangkan potensiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan. Peningkatan tahanan geser akan menurunkan arus, sementara potensiometer mengatur tegangan di titik tertentu tanpa mengubah arus total.
Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur hambatan dengan prinsip keseimbangan antara empat resistor. Dalam pengukuran potensiometer, nilai hambatan dihitung dengan rumus:
di mana adalah hambatan yang diukur. Persentase kesalahan R dapat dihitung dengan:
Kesimpulannya, Jembatan Wheatstone membantu mengukur resistansi dengan akurat, dan persen error digunakan untuk mengevaluasi ketepatan hasil pengukuran.
Download file Video Percobaan 2 [Klik Disini]
Download file Video Percobaan 3 [Klik Disini]
Download file Video Percobaan 4 [Klik Disini]
Download file Laporan Akhir [Klik Disini]
Komentar
Posting Komentar